Berbeda dengan anak Indonesia di era 1970-1980an,
anak Indonesia zaman sekarang sudah jarang mendengarkan lagu anak-anak.
Yang terjadi sekarang ini, mereka lebih banyak mendengarkan musik-musik
dewasa dengan lirik yang tidak sesuai sesuai dengan usianya. Hal ini
yang kemudian mendorong grup band punk, Superman Is Dead untuk membuat
karya-karya yang juga bisa dikonsumsi anak-anak.
"Kita merekam single Aku Anak Indonesia yang
diambil dari album kompilasi AMBILKAN BULAN. Jadi ini album kompilasi.
Pemikiran ini udah lama sebenernya, karena kita sudah sampai tahap
prihatin karena ngeliat anak Indonesia bawain lagu yang ga sesuai dengan
umurnya," ungkap Jerinx.
SID terlibat dalam kompilasi AMBILKAN BULAN karena mereka ingin
anak-anak kecil mencintai lagi lagu anak. Menurut mereka, sangatlah
penting bagi anak-anak untuk mencintai lagu yang seusianya. Dijumpai di
kantor Sony Music, Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu yang lalu, SID
pun mengaku bangga terlibat di sini.
"(Lagu) kita dipilihin sama Sony, tapi secara lirik dan lagu masuk
banget di lagu ini. Kita sebelumnya pernah juga bikin ini. tapi beda
bahasanya," ujar Jerinkx. "Album AMBILKAN BULAN mengangkat kembali
karya-karya besar dari pencipta lagu anak, almarhum AT Mahmud, yang
diaransemen ulang dan dibawakan kembali oleh band dan penyanyi populer
saat ini," lanjutnya.
"Pengerjaannya itu dari lagunya Tasya, dan saya kaget dengernya. Tapi
kita denger, kayaknya dapet banget yang sesuai sama SID," imbuh Bobby.
"Kalo bisa, yang nyanyiin semua anak indonesia. Kita pengen kalo bisa,
pas kita manggung semua orang Indonesia menyanyikan lagu ini,"
lanjutnya.
Disinggung soal musik yang dinilai mirip dengan musik Netral, karena
terdengar seperti lagu Garuda di Dadaku, para personil grup band punk
asal Bali ini pun membantahnya.
"Kalo sama Netral, jelas-jelas sangat beda," ujar Bobby.
"Kita sadar, bisa kejebak ke sana. Gimana caranya kita bisa lepas dari
itu, makanya kita bikin beda. Dirilisnya Maret 2012," imbuh Jerinx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar