Selasa, 29 Mei 2012

SID Archieve

Sekelumit rencana-rencana sudah saya susun sedemikian rupa seperti konser-konser lainnya. Song list dan juga tenaga seperti sudah melekat di otak saya.

Petang itu pukul 7, saat waktu mengecamku untuk mempersiapkan Romeo yang kalo di Bali anak ini paling semangat ikut bapaknya konser, ya..saya mempersiapkan lebih awal padahal SID manggung jam 11 malam. Sejujurnya manggung di pantai kuta sekaligus refreshing si Romeo, hahaha karena he really loves Sands! Lihat aja persiapannya, tidur siang dan sedikit bicara, karena saya tahu doi mau habiskan tenaganya di Pantai!

Jam 8 lebih, saat saya bergegas masuk kendaraan dengan Rai (my wife) dan Romeo. Nada sms terdengar, ternyata sms dari saudara yang juga beranjak ke tempat acara " jadi main gak?, kuta ada bom, gak ada yang berani keluar di kuta. Metro Tv please". Dengan kecepatan tinggi saya reply,..dan uh ah auh..sms pending dan failed.

Metro Tv menyiarkan berita bahwa telah terjadi bom di kuta, jimbaran dan nusa dua (yang terakhir akhirnya diralat bahwa tidak ada bom di Nusa Dua).

Trauma 3 tahun lalu, kembali menghajar! Saya mulai menelpon road manager SID, Dodix. Sekali lagi komunikasi HP sama sekali gak bisa dipergunakan, betapa kalutnya saya saat itu padahal posisi saya masih di rumah yang kira kira 10 km dari lokasi -bagaimana kalutnya orang-orang yang dekat dengan ground zero ya?-

Tv adalah satu-satunya perangkat elektronik yang say pelototi, untuk mengais informasi lebih banyak sambil berusaha menelpon dan sms rekan-rekan kerja saya di SID yang hasilnya zero!

Jam 10, akhirnya hati saya sedikit lega setelah mendapat kabar dari Dodix bahwa acara dihentikan (acara sudah mulai dari pukul 3 sore), dan "stay home" adalah peringatan akhir sms itu. Saya mulai berhasil menghubungi crew dan rekan sesama SID kecuali Jerinx yang terakhir dikabarkan sibuk mencari Cathy (his angel) yang tengah berada di Kuta Square (bukan Town Squre- yang diberitakan di TV).

Tidak ada special malam itu lagi selain dibrondong informasi-informasi terkini dari stasiun TV lokal dan Nasional, dan lumayan saya bisa mereka-reka keadaan di TKP.

Hari Minggu, saya berangkat ke Twice- jerinx's house. Mengantarkan pesanan t-shirt Devil Dice. Ohya ..sebelumnya saya sudah mendapat informasi- si Jrx keadaan ok , begitu juga Cathy.

Dengan Jerinx saya berdiskusi ttg apa yang telah terjadi,dan menanyakan kisah doi malam itu - yang ternyata saat Bom terjadi di Kuta Square, Cathy sudah pergi naik taksi dan meninggalkan kendaraannya lumayan jauh dari TKP. Jerinx berlari ke TKP dan masuk police line dengan dalih mencari saudaranya...syukur Cathy tidak ada disitu, dan dikabarkan sudah cabut dari Kuta Square.

Bagaimana nasib Bali?...3 tahun lalu keadaannya hancur dan 1 tahun belakangan mulai membaik. Dan Blar..! bom lagi.
Bagaimana nasib orang-orang yang akan mendapat dampak dari bom ini?...saya begitu bingung!..dan benci!
Orang miskin makin miskin dan orang gila tambah banyak...aduhhhhhhhh!

Sepertinya saya malas mengakhiri kisah ini,..tapi anda sepertinya sudah dapat memahami apa yang saya, orang bali, dan orang-orang Indonesia rasakan.

Tirani minoritas akan selalu mengalir di pembuluh kita, orang-orang yang terinjak dan tak bisa melawan selain hanya bisa membenci. Now we have to help, trust and love each other. Protect our beautiful home with love and good karma. Besarkan hatimu, kawan.

-----ekarock-----------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar