Proyek sarana pertemuan KTT APEC di
Bali tahun 2013 mendatang terus menuai protes. Lembaga swadaya
masyarakat Walhi Bali dan Frontier menggelar aksi demonstrasi. Dalam
aksinya para demonstran itu sempat menaikkan layang-layang berukuran
besar dan kecil. Pada buntut layang-layang tersebut dituliskan
kata-kata “Tolak Bali International Park”.
Di saat aksi berlangsung, datang
musisi Superman Is Dead (SID), Jerinx. Rupanya drummer ini ikut
bergabung dalam aksi yang digelar di depan Kantor Gubernur Bali itu.
Jerinx mengatakan, kedatangannya ke lokasi demonstrasi sebagai bagian
dari solidaritas.
“Setelah kami pelajari
sejarahnya, dasar hukumnya, proyek ini, pertama, status tanahnya masih
tidak jelas. Kedua, tanah petani dirampas dan ketiga, sangat tidak
relevan,” kata Jerinx, saat berbincang dengan VIVAnews.com, Jumat 19
Agustus 2011.
Sebagai warga di Bali Selatan
yang meliputi Denpasar dan Badung, Jerinx merasakan penatnya hidup Bali
selatan. Itu terjadi lantaran kemacetan yang terjadi karena jalur
kendaraan yang tidak jelas. “Makin kacau saja di Bali Selatan.
Seharusnya tidak perlu ada proyek besar lagi. Saya katakan itu
berdasarkan hasil kajian yang diumumkan pemerintah tahun lalu dan juga
telah dikeluarkan rekomendasi untuk moratorium pembangunan di Bali
selatan,” katanya.
Kendati begitu, katanya, toh
tetap saja proyek itu bisa mendapat rekomendasi Guberur Bali. “Ini kan
seperti menelan air liur sendiri,” ujarnya.
Ia mengaku tak ingin Bali akan
berakhir seperti Jakarta. Baginya, pembangunan harusnya merata antara
Bali selatan dan Bali utara. “Prosesnya tidak benar dengan alasan KTT
APEC,” ujar Jerinx.
Dikatakan, dari informasi yang
berkembang, pembangunan proyek sarana KTT APEC dimaksudkan untuk
menyejahterakan masyarakat dan menata kepariwisataan Bali. Katanya,
“Kalau memang benar begitu, kenapa masalah kecil tidak diselesaikan dulu
seperti sampah, kemacetan, pasokan air yang tersendat, listrik yang
masih byar pet dan lain sebagainya. Ambisi kita terlalu besar mengejar
pencitraan seolah kita makmur, padahal masih tertindas,” katanya.
Sementara itu, Humas Aksi, Abdul
Haris, mengatakan, proyek Bali Internasional Park (BIP) merupakan mega
proyek yang menambah beban lingkungan dengan rencana awal pembangunannya
berupa 23 wisma presiden, hotel dengan 200 kamar dan convetion hall.
“Berdasarkan perhitungan, kebutuhan rata-rata air bersih untuk bangunan
awal BIP adalah minimal 669.000 liter perharinya. Ini setara dengan
kebutuhan sekitar 4.500 orang penduduk Kuta selatan atau setara 669
kepala keluarga,” kata Haris.
“Jumlah tersebut belum terhitung
kebutuhan air dalam proses pembangunan fasilitas pelengkap BIP lainnya.
Belum lagi persoalan limbah dan sampah yang dihasilkan, sehingga bisa
dipastikan akan menambah beban lingkungan yang semakin menumpuk.”
(Laporan Bobby Andalan, Bali)
sumber: http://showbiz.vivanews.com/news/read/241782--superman-is-dead--ikut-demonstrasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar