Selain aktivis lingkungan dan
mahasiswa, penolakan terhadap rencana pembangunan sarana KTT APEC
bernama Bali International Park (BIP) seluas 250 hektare di Jimbaran,
Bali, pun datang dari musisi, seperti Superman is Dead (Jerinx,
Bobbykool, dan Ekarock).
"Sebenarnya sebagai musisi kami
tidak ingin jika lingkungan Bali itu rusak karena pembangunan. Sikap
kami jelas terkait BIP, yakni menolak karena bisa berakibat fatal
terhadap lingkungan hidup Bali," ujar Jerinx, penggebuk drum Superman is
Dead.
BIP sendiri merupakan megaproyek
yang menambah beban lingkungan dengan rencana awal pembangunannya
berupa 23 wisma presiden, hotel dengan 200 kamar, convention hall.
Berdasarkan perhitungan Walhi
Bali, kebutuhan rata-rata air bersih untuk bangunan awal BIP adalah
minimal 669.000 liter air bersih per harinya.
Hal ini setara dengan kebutuhan sekitar 4.500 orang penduduk di Kuta Selatan atau setara dengan 669 KK penduduk Bali.
Jumlah tersebut belum terhitung kebutuhan air dalam proses pembangunan fasilitas pelengkap BIP lainnya.
Belum lagi persoalan limbah dan
sampah yang dihasilkan sehingga bisa dipastikan akan menambah beban
lingkungan yang makin menumpuk.
"Selama belum ada solusi untuk
berbagai masalah yang ditimbulkan dari dampak pembangunan tersebut, BIP
tetap akan menjadi perlawanan bersama para seniman, musisi yang ada di
Bali," ujarnya.
sumber: http://www.mediaindonesia.com/read/2011/08/20/252572/290/101/Superman-is-Dead-Tolak-Megaproyek-KTT-APEC-di-Jimbaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar