Rabu, 27 Juni 2012

Menonton Konser Superman is Dead Ajak Cinta Negeri, Siapkan Soundtrack Film

SUASANA Mitra Café di Jalan Mulawarman ramai oleh riuh penonton yang tak sabar menantikan SID manggung. Ya, maklum saja konser ini menjadi obat kerinduan penggemar SID, Outsiders bagi yang laki-laki dan Lady Rose bagi perempuan. Mereka kompak mengenakan setelan serba hitam dan sudah tak sabar lagi menunggu aksi punggawa SID menghentak Mitra. Bibir panggung sesak dipenuhi penggemar band beraliran punk rock tersebut. Jam menunjukkan pukul 00.56 wita, teriakan penonton semakin kencang menyebut nama SID untuk segera ke stage.
Berawal dari raungan distorsi gitar Bobby Kool (Budi Sartika) sang vokalis, betotan bass Eka Rock (Eka Arsana), dan pukulan beat drum Jerinx (Ari Astina), akhirnya konser SID dimulai tepat pukul 01.15 wita. Lagu pembuka berjudul “Luka Indonesia” menjadi nyanyian ekspresi SID mengungkapkan sebuah pesan kemanusiaan. Lagu ini pun disambut antusias oleh Outsiders dan Lady Rose. “Apa kabar Samarinda, senang sekali kami bisa ke Samarinda setelah lima tahun tidak ke Samarinda, kota ini punya memori indah bagi SID, terima kasih,” ungkap Bobby di sela sela konser.
Setelah selesai lagu pertama, SID melanjutkan lagu lagu andalannya yang ada di album pertama dan keempat diantaranya “We Are The Outsiders”, “Aku Anak Indonesia”, “Black Market Love”,”Bad Bad Bad”, dan “TV Brain”. Khusus dalam lagu “Aku Anak Indonesia” ada hal yang bias dipetik dalam konser SID ini. Di tengah lagu tiba tiba Booby mengecilkan suara gitarnya, lalu pria berambut kuncup ini terlihat semangat menyampaikan sebuah pesan tentang Indonesia layaknya berpidato. Dalam kesempatan itu Bobby menuturkan pesan ke generasi penerus bangsa untuk selalu mengenal Indonesia lewat jati diri bangsa. “Tetaplah menjadi anak muda yang jadi kebanggaan bangsa dan terus berkarya lewat karya positif hindari hal negatif,” tegas Booby. SID memang sudah dikenal oleh para penikmat musik lewat lirik musiknya yang selalu mengedepankan rasa nasionalis khususnya rasa satu nusa satu bangsa sebagai warga Negara Indonesia.
Lagu selanjutnya seperti “Saint Of My Life”, “Menuju Temaram”, “Bukan Pahlawan”, “Jadilah Legenda”, “Lady Rose”,dan “Kuta Rock City” menambah suasana Mitra semakin panas dan semarak. Barisan depan para penggemar SID selalu mendekat kala Booby dan Eka  menghampiri untuk bernyanyi bersama. Nah, ada yang spesial saat konser SID itu, Jerinx sang Drumer menuturkan khusus di lagu “Jadilah Legenda” akan menjadi soundtrack film berjudul Rumah di Seribu Ombak besutan sutradara Erwin Arnada. ”SID tidak hanya menjadi pengisi lagu di film ini, namun saya juga kebagian akting di film itu, dan film ini siap tayang Agustus 2012 mendatang,” ungkap Jerinx di hadapan penonton lalu disambut tepuk tangan meriah. Film Rumah di Seribu Ombak ini pun mengambil setting tempat di Bali yang menceritakan kisah persahabatan dua anak laki-laki yang berbeda keyakinan, Islam dan Hindu.
Total ada lima belas lagu yang dibawakan SID untuk memuaskan para penggemarnya. Akhirnya, konser selama hampir dua jam itu ditutup tembang SID berjudul “Jika Kami Bersama”, dipadukan dengan tembang lawas milik Iwan Fals “Kemesraan” lagu ini akhirnya di medley oleh SID menjadikan sebuah lagu penutup yang asyik didengar. Sebuah pertunjukkan musik dari SID yang begitu memukau.
Anton, salah satu outsiders selepas konser mengungkapkan kalu dirinya merasa beruntung bisa menonton konser SID. “Saya dari Balikpapan ke Samarinda untuk menonton mereka, " katanya.

1 komentar:

  1. superman is dead memang tidak ada matinya mereka ada muda yang selalu berkreasi dan berkarya pada bidang yang mereka kuasai ayo maju terus SID

    buat para outsiders mari kita bekarya seperti SID tunjukkan karya kalian

    salam kenal brad dari outsiders solo kunjungi juga gubuk sederha kami di punkick.com

    BalasHapus