Rabu, 06 Juni 2012

SID Archieve news

Perjalanan membaca dari satu baris menuju baris berikutnya sangatlah tidak nyaman. Dikisahkan di sana, Superman Is Dead mendapatkan perlakuan`Jujur, gue males banget ngomentarin ketololan-ketololan para patriot punk yang berkelakuan fasis kayak gitu. Sangat mundurr...


Topik major label, pengkhiantan g 30 s pki, bla bla bla juga kontraproduktif. bukan sok naif, tapi sempetlah gue "berproses" kayak gitu sebelomnya. cuma kayaknya kok hal begituan belom tuntas aja di sebagian punk medan ama jogja. ini menurut gue, katakan kalo gue salah.

di jakarta sendiri, patriot punk penolak sid juga banyak banget dan gue tau pasti itu. beberapa godfather punk sini yg punya ribuan massa pengikut loyal juga sempet diskusi dengan gue masalah sid-sid-an ini. mereka ini udah puluhan tahun ngepunk di jalanan (1987+) dan sering banget direpresi aparat hanya karena menjadi seorang punk. waktu itu kita diskusi hot banget kayak film bokep. argumentasi pun tajam-tajam kayak gelang spike. tapi semuanya kelar sampe disitu.......mereka gak ambil pusing, asli gak ambil pusing......sid mo masuk major label, kek, sid dapet award, kek, sid manggung ditonton 40.000 orang, kek. bodo amat. mereka absen disitu.

sementara, di saat yang bersamaan dengan kejayaan sid, hidup mereka tetap keras di jalanan dan tetap beroperasi secara diy. mereka sadar dan mereka pun sangat waras kalo band mereka ain't going to be the
next big thing! band mereka tidak akan kemana-mana. dan ini adalah PILIHAN mereka. malah ada yang udah jadi JALAN HIDUP segala. buat gue inilah namanya KEDEWASAAN. respek bgt gue ama mereka. tetap setia
sampai akhir dalam keyakinan, tanpa harus repot-repot ngurusin sesuatu yang udah jadi PILIHAN orang laen adalah sikap elegan. intinya, mind your own fucking business ajalah!

lalu boikot pun bukan berarti datang ke konser sid untuk berkelakuan kayak preman. boikot 'yang baik dan benar' adalah dengan tidak datang ke konser sid! karena kalo datang, apalagi sampai berada di barisan
terdepan adalah FANS namanya. lho, lalu apa arti itu semua?

ternyata pemukulan, pelemparan, flying sources, eksibisi genital, kata-kata kotor adalah sebuah aksi dan bentuk apresiasi yang tergolong avant-garde belakangan ini. niscaya bakal menjadi trend sepuluh tahun lagi. kasus ini sama halnya ketika dunia tercengang-cengang melihat kebrutalan penonton di mosh pit sekitar dua puluh tahun yang lalu. nah, sekarang jadi hal yang lumrah, kan? bahkan pak warno, seorang polisi bogor pun bisa terkomentar "ah, itu mah tradisi mereka" waktu asyik santei ngejagain sebuah konser metal di sana tempo hari. ini bakal laen kalo konteksnya konser dangdut yang sangat tipikal itu....."pusing saya," katanya. mungkin demikianlah fenomenanya, sodara-sodara.

gue sendiri tahu sid sejak taon 96, sekitar setaon setelah mereka terbentuk. waktu itu gue nonton konser mereka langsung di bali dalam acara total uyut. moel, seorang scenester metal kugiran di sana dengan bangganya menceritakan band ini scr berapi-api ke gue. waktu itu masih meng-cover lagu orang (who didn't?) dengan dress-up yang...duh! even jerinx sendiri sempet tersipu-sipu waktu gue ceritain hal ini tempo hari. gue gak banyak komentar waktu itu ttg sid ini. dalam hati gue, lu bisa temuin puluhan atawa mungkin ratusan band yang kayak gini di jakarta dan bandung. ya, dalam situasi kayak gitu under-estimate kadang2 perlu.....

sementara kita di jawa sibuk dengan scene masing-masing. sid juga makin keras latian dan sibuk manggung sana-sini di seputaran bali. menurut dethu, malah sempet ditonton tiga orang doang. itu udah termasuk dia dan temen ceweknya yang jadi penggembira. jiing, berarti penonton aslinya cuma satu orang doang!

singkat kata, singkat cerita. gosip tentang sid makin mengganas di ibukota. mulai dari yang drummernya bule, konser di aussie, sampe manggung bareng nofx dan social distortion di bali, semuanya mampir di kuping gue. sial, sempet shock juga pas tau gosip ini ternyata makin menggila dan berubah menjadi mitos. u know myths.....even
seorang malin kundang aja bisa jadi batu. wiii, mengerikan! tapi begitulah adanya. band ini awalnya (buat anak-anak di jakarta atau mungkin bagian lain pulau jawa) memang diBESARkan oleh mitos! makanya jangan heran kalo ada gosip mereka rasis apalagi pernah sesumbar FUCK JAVANESE, itu cuma MITOS!

di laen sisi, kehebatan sid dalam mengolah mitos menjadi sesuatu yang berimplikasi positif bagi band juga mesti diacungin jempol. mungkin mereka scr gak sengaja mengimplementasikan mitos organizing atau bisa jadi mereka (dethu exactly) sangat aware dengan teori-teori propaganda ala goebbels? who knows?

yang pasti, invasi yang dilakukan sid di ibukota udah berhasil. karena sebelumnya, band bali mana selain eternal madness yang bisa dikenal disini? dan itu pun masih terbatas di kalangan metalheads doang. who's putting bali on the map? siapa yang memicu a&r label-label rekaman major sini jadi pada bergenit-genit ria dengan band-band bali? hahaha.....

gue gak suka kuta rock city (stupid major label record, very poor on mixing), gue juga benci banget ngeliat mereka tiap kali manggung jelek. tapi gue suka band ini. mereka udah bekerja keras banget untuk bisa mencapai ini semua. ini mesti dihargai.

gue juga sangat yakin mereka udah paham semua konsekuensi dari menceburkan diri ke dalam industri. industri yang melakukan fabrikasi "melodic/pop punk" seperti saat ini. cuma ada satu hal mengganjal, apakah semua ini akan menjadi "trend ska" selanjutnya atau gimana?

jika ya, well, bersenang-senanglah, guys....your fifteen minutes of fame, maybe couldn't last forever!


prove you right, prove 'em wrong......

inhale/exhale, wenz ..and then : Wenz wrote.! 

sumber : supermanisdead.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar