Rabu, 06 Juni 2012

SID Archieve

Masalah major-non major, underground-non underground, buat gue udah basi banget, hohoho tentu saja bisa didiskusikan panjang lebar 4 hari 4 malam bahkan lebih.
Re: 100% superman is dead...(grow up, kids!)topik major label, pengkhiantan g 30 s pki, bla bla bla juga kontraproduktif. bukan sok naif, tapi sempetlah gue "berproses" kayak gitu sebelomnya. cuma kayaknya kok hal begituan belom tuntas aja di sebagian punk medan ama jogja. ini menurut gue, katakan kalo gue salah. ``x``x ``xDuh.
That's why I'm not sure Rancid can play here, y'know what I mean? Punk tentu saja harus selalu menjadi sebuah 'threat', dalam pemikiran, bukan jadi 'threat' fisik.


I don't know. gue sendiri sih prihatin kalau sikap chaos jadi membuat ketidaknyamanan individual atau banyak orang. Apalagi didasari oleh berita selentingan, a.k.a. gosip. Norak.

Sure SID is punk rock musically, kalau definisi punk non-punk sendiri siapa sih yang bisa ngejelasin? Sama dengan underground. Gue nggak tahu kalau ternyata memang ada buku panduan 'The Laws of the Underground:
Guide to A Perfect Underground Scene'. Uh. Seharusnya mereka baca ya? ^_^

Masalah major-non major, underground-non underground, buat gue udah basi banget, hohoho tentu saja bisa didiskusikan panjang lebar 4 hari 4 malam bahkan lebih. Kalau merasa SID memang, uh, 'membelot', ya sudah nggak usah beli albumnya atau nonton performancenya. Segampang itu kok. "Punk sudah dijual, sekarang ABG trendy aja udah pake gelang dan sabuk spike!" Awww. Get over it, it's soooo last 20 years! Punk sudah terjual sejak Ramones masuk Sire, Malcolm McLaren memperkenalkan Sex Pistols, MC5 dan Iggy Pop di Elektra. Kok baru ribut sekarang? Rancid dengan Warner, Green Day, Bad Religion, etc.

'Selling out', buat gue adalah melakukan hal-hal yang tidak disukai, tapi demi uang melakukannya. Gue pribadi sih nggak melihat SID melakukan hal tersebut. Tentu saja mereka sekarang jauh lebih bisa menghidupi kehidupannya scara album laku 70.000 kopi dan mungkin lebih. Dan nggak salah untuk bisa hidup dari sesuatu yang mereka sukai: main musik. Toh gue nggak pernah denger mereka berapi-api bilang: DIY or DIE! Aaww. In my opinion, punk is about being yourself in this manufactured, fabricated world, dare to be different, and questioning everything. [for instance, Green Day is as punk as Crass in a different way. Blink 182 and His Hero Is Gone. Dita Indahsari and even Garin Nugroho is a punk. So is MTV Jackass and No WTO Home Video.]. Busted, that boy band sure ain't punk.

Gue rasa juga banyak yang sirik kok ke SID. I know a lot of punk bands want to be in SID shoes, so they say bullshits about them. Gue inget betul pas SID dirusuhin di Surabaya, ada anak band lokal yang semangat ikut ngerusuhin. Dia vokalisnya. Pas gue tanya kenapa SID dirusuhin,whoaaaaa. Jawabannya banyak banget.

"Ada apa sih?"
"SID bilang fuck Java dulu!"
"Kapan?"
"Adalah! Mereka nulis 'fuck Java' di studionya?"
"Oh ya? Kok gue nggak pernah lihat ya? Lu sendiri udah pernah ke
studionya?"
"Umm, belum sih... tapi temen gue yang liat!"
"Oh, temen elo.. Trus?"
"Gue ditelfon Jopie dari Spills Records marah-marah, katanya SID ingkar
perjanjian dengan label indie Spills dan sign sama Sony!"
"Ditelfon Jopie?"
"Ya! Mereka nggak underground lagi dan memilih Sony!"
"Gue deket sama Jopie kok. Dia spesial nelfon elo? Gue nggak tahu lo
sedekat itu dengan Jopie. Dia malah nggak apa-apa SID merilis album
dengan Sony. Toh dengan Spills mereka memang cuman single saja."
"Ya pokoknya SID tuh ngaco!"
"Ngaco gimana?"
"Sok pake bahasa Inggris, belagu banget!"
"Uh.. kan mereka asalnya juga dari Bali, yang kepake kalo enggak bahasa
Bali ya bahasa Inggris... Bahasa Indonesia aja jarang!"
"Nah itu mereka suka ngomong 'fuck Java' pas manggung! Dikiranya kita
nggak ngerti apa? Anak anak Surabaya jadi marah!"
"Anak-anak Surabaya? Bukannya mereka baru main pertama kali di Surabaya
sekarang?"
"Ah! Pokoknya SID ngaco!"

Uh. Kurang lebih itu perbincangan saya. Sekarang, band Surabaya tersebut sign dengan EMI. Lucu juga setelah dia panjang lebar menceritakan bagaimana undergroundnya dia. Good for him. Lucu juga bagaimana sebuah gosip berkembang pesat dari hanya 1 mulut saja. Bagaimana sampai ke banyak orang? Udah distorsi banget kan. Lucu sekali kali kalau kebanyakan orang biasanya bicara tentang anti penindasan, sekarang menindas dalam bentuk baru.

Gue sepakat banget sama Wendi tentang 'mind your own business'. As long as you don't fuck other people to get your goals, it's allright. I don't think SID fucked people over to get where they stand now. Musically, gue
juga sepakat kala 'Kuta Rock City' nggak maksimal. Sayang soalnya. They still can develop though. Iwan Fals era '80an juga musiknya jelek, lirik mungkin tajam, tapi musiknya biasa banget.

Opini massa bisa membuktikan? Uh, kayaknya kalau demokrasi, kita memang belum siap. Sampai semua orang pinternya sama, gue pikir demokrasi nggak akan bisa jalan. Walaupun akan selalu saja orang yang lahir lebih pintar dan juga orang yang lahir bego.

Mind you, with my rants. Cheers n' beers!

arian arifin ---taken from suicideglam@yahoogroups.com --

Tidak ada komentar:

Posting Komentar