Senin, 26 Mei 2014

Jerinx SID dan Musisi Bali Demo di Istana Negara

Kapanlagi.com - Pagi tadi, Istana Negara dikejutkan dengan hingar bingar musik. Telihat salah satu personel Superman is Dead, Jerinx ikut terlibat dalam aksi demo tersebut.
Demo ini merupakan bagian dari Bali Tolak Reklamasi menolak pembangunan Tanjung Benoa yang sudah didengungkan di Bali. Tak hanya Jerinx saja, beberapa musisi juga terlibat dalam aksi protes ini sambil menyanyikan lagu Bali Tolak Reklamasi.


 Dari pesan yang ingin disampaikan, menurut mereka tak hanya pesisir Bali saja yang harus diselamatkan namun juga di beberapa kota lainnya termasuk Jakarta. Mereka mengatakan jika penyebab banjir di Jakarta dan Manado karena masalah pesisir yang tidak ditangani.
Superman is Dead juga mengajak Outsider dan Lady Rose (julukan fans SID) untuk turut serta dalam demo ini. Demo sendiri berlangsung aman dan terkendali.
Readmore.....

Selasa, 20 Mei 2014

SID: Bangga, Karya Kita Tidak Pernah 'Diperkosa' Label

 SID: Bangga, Karya Kita Tidak Pernah 'Diperkosa' Label
Kapanlagi.com - Salah satu personel Superman Is Dead (SID), Eka Rock mengaku bangga dengan label yang menaunginya. Pasalnya, Sony Music mempercayakan SID dalam berkarya tanpa adanya campur tangan.
"Kita bangga karya kita tidak pernah diperkosa atau diaduk-aduk sama Sony. Kita pikir major label seperti Sony sudah jarang di Indonesia," ungkap Eka saat ditemui di Kawasan Menteng Jakarta Pusat, Senin (21/10).
Begitu juga dengan pemilihan single pertama di dalam album baru SID yang berjudul SUNSET DI TANAH ANARKI. Dikatakan Bobby Kool, label memberi kepercayaan penuh kepada SID memilih single jagoan mereka.
"Single pertama ini (Jadilah Legenda) kita yang pilih. Justru yang kedua jadi pilihan Sony (label)," timpal Bobby.
Dilanjutkan Bobby, awalnya mereka pun dijatahkan mengisi 13 lagu di album tersebut. Namun untuk mengenang 17 tahun berkiprah di industri musik, materi lagu pun mereka akhirnya mereka tambahkan.
"Kebetulan kita ultah ke 17. Tadinya dijatah cuma 13 lagu, tapi kita akhirnya buat 17 lagu. Materinya dari tahun lalu saat kita 17 tahun," tandas Bobby.
Readmore.....

Superman Is Dead Ungkap Rencana 2 Tahun Lagi

 [Eksklusif] Superman Is Dead Ungkap Rencana 2 Tahun Lagi
Kapanlagi.com - Setelah album baru SUNSET DI TANAH ANARCHY dirilis, pastinya Superman Is Dead bakal disibukkan dengan jadwal show. Ternyata, tidak cuma itu. Kepada KapanLagi.com®, Superman Is Dead menjelaskan rencana mereka yang bahkan sudah dirancang untuk jauh-jauh hari!
"Masih ada beberapa agenda yang segera direalisasikan, salah satunya tur keluar Indonesia," kata Jerinx, Rabu (23/10), di Axa Tower, Kuningan, Jakarta, sebelum membocorkan hal lain lagi.
"Saat ini sedang mengerjakan proyek buku, tapi belum tahu (kapan keluar), mungkin sekitar dua tahun lagi," imbuhnya.
Jerinx tidak memberitahu lebih detail soal tur keluar negeri ataupun proyek buku tersebut, namun sekarang sudah semakin jelas, Superman Is Dead belum akan terhenti. Sabar menunggu tur dan buku mereka, ya
Readmore.....

Superman Is Dead Konsisten Tolak Reklamasi Bali

Kapanlagi.com - Sebagai public figure, Superman Is Dead memanfaatkan status tersebut demi kepentingan sosial. Sesuai dengan lagu-lagu yang kerap meneriakkan kritik sosial, mereka pun tak segan berbicara melalui penampilan.
Seperti yang tampak saat acara Hang Out on Air Bareng Superman Is Dead di kantor KapanLagi.com® di AXA Tower, Kuningan, Jakarta, Rabu (23/10). Ketiga personel SID, Jerinx, Bobby dan Eka serempak membuka jaket di depan para Outsiders. Ternyata mereka bertiga mengenakan baju yang sama.
Superman Is Dead dengan kaos kampanye penolakan reklamasi Bali. ©Pitta Sekar/KapanLagi.com®Superman Is Dead dengan kaos kampanye penolakan reklamasi Bali. ©Pitta Sekar/KapanLagi.com®
Seperti diketahui, SID yang berasal dari Bali sedang menggalakkan kampanye menolak reklamasi Pulau Dewata. Tak sekadar memanfaatkan jejaring sosial, mereka juga membuat lagu yang bisa diunduh gratis dari internet.
Hadir di KapanLagi.com® untuk mengobrol dengan Outsiders sekaligus promo album terbaru, SUNSET DI TANAH ANARCHY, Superman Is Dead mengungkap detail album 'perlawanan' tersebut, termasuk soal artwork, musikalitas, sampai rencana jangka panjang mereka.
Readmore.....

Superman Is Dead Bicara Soal 'SUNSET DI TANAH ANARCHY'

Kapanlagi.com - Hadir di AXA Tower, Kuningan, Jakarta, pada Rabu (23/10), secara eksklusif Superman Is Dead berbicara soal detail SUNSET DI TANAH ANARCHY, album terbaru mereka. Mulai dari genre musik sampai penjelasan artwork, lengkap!
"Ada banyak metafora dalam artwork, secara garis besar menceritakan kondisi bangsa ini secara umum. Ada orang demonstrasi menuntut keadilan, gambar tempat bensin (terkait harga BBM), monyet memakai topi ini melambangkan perilaku kebanyakan manusia saat ini, agresif, pengecut," ungkap Jerinx.
"Ada bunga mawar, jadi masih ada cinta," imbuh Jerinx, menyebut nama Helmi dari Jogja sebagai artist artwork.
Cover SUNSET DI TANAH ANARCHY. ©supermanisdead.netCover SUNSET DI TANAH ANARCHY. ©supermanisdead.net
Bila selama ini SID dikenal memainan punk dengan lirik lugas, kamu akan terkejut mendengar album SUNSET DI TANAH ANARCHY. "Secara lirik, sangat berpuisi. Baik yang berbahasa Inggris maupun Indonesia, arahnya lebih sastra," ujar sang frontman.
"Secara genre, sangat luas. Mulai punk rock, rockabilly, metal, drum and bass, contrabass, choir, singkatnya luas. Eka juga ada nge-rap dua lagu tapi kumisnya nggak ikut," tukas Jerinx seraya melirik Eka di sebelahnya.
Readmore.....

Tetap Resah, Tetap Melawan

 No Image Preview
By : pelukislangit
“Nada arus utama yang kian menyakitkan, ambil alih gelombang untuk menyerang.”
Siapa band lokal yang berani menjual cd seharga Rp.75.000? Kemasannya tidak spesial, hanya menggunakan digipack biasa. Tidak direkam menggunakan teknologi Audiophile. Tidak ada bonus khusus. Dan tambahkan lagi, musiknya punk.



Cuma Superman is Dead yang punya nyali. Album ke-8 mereka yang berjudul Sunset di Tanah Anarki sudah beredar luas. Harganya mahal untuk ukuran cd lokal.

Saya merasa tidak perlu untuk mencari tahu kenapa harga cd ini mahal. Apakah memang ini policy bandnya atau si label. Tapi, urusan beradu dengan nyali selalu ada di dalam DNA Superman is Dead. Sunset di Tanah Anarki adalah album yang bagus.

Seperti biasa, mereka menghadirkan jumlah lagu yang serenceng; total ada 17 lagu di album ini. Tentu saja, tidak semuanya bagus. Tapi penempatan lagu bagus di album ini lumayan merata. Sehingga ketika kita bosan mendengarkan lagu-lagu yang hampir seragam, dihajar lagi dengan lagu bagus. Tidak membosankanlah pengalaman mendengarkan Sunset di Tanah Anarkinya.

Yang selalu menarik dari Superman is Dead adalah perlawanan yang tidak pernah usai akan kemapanan. Ini selalu bisa jadi menu yang sangat asyik untuk diolah. Jangan pernah lupa bahwa Sunset di Tanah Anarki adalah album ke-5 mereka bersama Sony Music Indonesia. Jadi, paham lama bahwa musik punk rock dan major label tidak bisa bersinergi, runtuh sudah. Buat Superman is Dead, itu sudah bukan lagi menjadi isu penting.

Kembali ke poin perlawanan, tema-tema people empowerement yang diusung oleh Superman is Dead rasanya tidak pernah usang dimakan waktu. Secara personal, buktinya sudah cukup. Efek mendengarkan lirik-lirik yang mereka teriakkan masih sama seperti ketika saya mendengarkan Bad Bad Bad, album mereka yang dirilis 11 tahun yang lalu atau Kuta Rock City yang dirilis 10 tahun yang lalu.

Lagu Kita Luka Hari Ini Mereka Luka Selamanya misalnya, punya nuansa yang sama dengan Musuh Sahabat dari album Kuta Rock City. Padahal keadaannya sudah beda; jika Kuta Rock City adalah pembuktian debut nasional mereka, maka Sunset di Tanah Anarki adalah sebuah produk dari band nasional yang sudah punya massa sangat besar.

Superman is Dead masih berkutat dengan isu yang sama. Dan ketika masih melawan, selama itu pula mereka masih menarik.

Kalau ditelaah lebih dalam, lagu-lagu ciptaan JRX lebih punya daya pikat yang kuat. Tanpa mengecilkan lirik tulisan Eka Rock –Bobby Kool rasanya tidak pernah menulis lirik, atau mungkin saya terlewat?— yang lebih hedonis, tulisan JRX tampak lebih ‘deep’ dan menyiratkan perlawanan yang konstan akan keadaan.

Saya terpesona pada single-single khas punk rock yang bisa dinyanyikan bersama-sama model Kita Luka Hari Ini Mereka Luka Selamanya, Sunset di Tanah Anarki atau Suara dalam Menara –yang juga masih penuh dengan kemarahan—.

Keresahan pada sekitarlah yang membuat mereka masih menyala dengan terang. Terlebih, pemilihan tema yang lugas juga jadi cara untuk menyampaikan keresahan tadi.

Keputusan untuk tetap bersuara lantang terhadap berbagai macam isu ketidakmapanan rasanya juga merupakan tanggung jawab permanen untuk seluruh pengikut mereka yang menemukan sosok super nyaman untuk dijadikan teman bertempur dengan dunia yang kejam.

Sunset di Tanah Anarki, secara sangat sederhana, adalah lanjutan dari komitmen itu. Harga mahal, sama sekali bukan masalah. Karena ini bukan tentang bagaimana uang diputar, tapi bagaimana uang bisa diposisikan sebagai hal sekunder untuk mendapatkan inspirasi abadi tentang perlawanan.

Alasan itulah yang membuat saya tetap membeli musik Superman is Dead sampai hari ini. Dan, lagu Kita Luka Hari Ini Mereka Luka Selamanya layak untuk masuk deretan lagu terbaik sepanjang masa Superman is Dead untuk saya. (pelukislangit)

6 November 2013
Wisma Soewarna – 16.37

Taken From : http://pelukislangit.wordpress.com/2013/11/06/sunsetditanahanarki/
Readmore.....

SID Raih Penghargaan dari UPN Yogya

 No Image PreviewNo Image Preview
TEMPO.CO, Yogyakarta - Band rock asal Bali, Superman Is Dead atau biasa disingkat SID, mendapat penghargaan atas lagunya yang berjudul Jadilah Legenda di Yogyakarta, Sabtu, 14 Desember 2013.

Penghargaan yang bernama Widya Mwat Yasa atau Wimaya Award itu diberikan pihak Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta dalam perayaan Dies Natalis-nya tahun ini.

Melalui lagu yang menjadi andalan dalam album terbaru Sunset di Tanah Anarki itu, band beranggotakan Bobby Kool (gitar, vokal), Eka Rock (bas), dan Jerinx (drum) itu dinilai memberi inspirasi dengan membawa roh persatuan bagi publik.

"Kami merasa senang dengan penghargaan ini, apalagi dari kalangan akademisi yang memberikan," kata pentolan SID, Jerinx, saat ditemui Tempo di distro miliknya, Rumble Royal, Jalan Wates, Yogyakarta, Sabtu petang, 14 Desember 2013.

Pria bernama asli I Gede Ari Astina itu menuturkan, lagu Jadilah Legenda diciptakan karena miris dengan carut-marut negeri yang terus dirundung persoalan, khususnya kasus korupsi dan lemahnya penegakan hukum, ini.

"Akibat korupsi, semua bidang sulit berkembang dan maju. Kepercayaan pada lembaga negara makin hilang," kata dia. Lunturnya kepercayaan itu dikhawatirkan berdampak makin rentan hilangnya semangat untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Khususnya di kalangan generasi muda.

Misalnya, dalam sepenggal lirik lagu itu yang berbunyi: "Walau dihancurkan disakiti kau tetap berdiri di sini, untuk indonesia jadilah legenda." (Baca: Superman Is Dead Rilis Album Baru)

Jerinx mengakui sengaja datang untuk menerima penghargaan ini. Padahal band yang berdiri sejak 1995 silam itu selama ini dikenal risih dengan seremonial penghargaan. Mereka jarang datang jika diundang, termasuk penghargaan seperti Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards.

"Award dari akademisi ini menurut kami kehormatannya beda dan bebas konspirasi dan kepentingan industri, jadi kami datangi dan terima dengan senang," kata Jerink. "Kami tidak menolak penghargaan dari siapa pun. Tapi, untuk datang, lihat dulu siapa yang undang, he-he."

PRIBADI WICAKSONO
Berita dan Foto SID diambil dari : http://www.tempo.co/read/news/2013/12/15/112537560/Superman-Is-Dead-Raih-Penghargaan-dari-UPN-Yogya
Foto Penghargaan diambil dari twitter @SID_Official
Foto berita koran dari Kedaulatan Rakyat Yogyakarta tanggal 16 Desember 2013.- Thanks Mr. Athonk Sapto Raharjo (simpan foto dgn klik kanan untuk membacanya)
Readmore.....

RSI Readers Choice Awards 2014

 No Image Preview
Superman Is Dead Bangga Kalahkan Raisa
JAKARTA, KOMPAS.com -- Album Sunset di Tanah Anarki milik Superman Is Dead (SID), band punk rock dari Bali, mengalahkan, antara lain, album Heart to Heart dari Raisa dalam Rolling Stone Indonesia Readers' Choice Awards 2014. Bagi SID, ini merupakan sebuah kebanggaan.



"Bangga, karena ini yang memilih bukan kalangan tertentu, tapi masyarakat luas. Kalau Editors' Choice kan jelas editor (majalah) Rolling Stone yang milih. Tapi, ini kan Readers' Choice, ini indikasi SID lebih dikenal dan diaplikasi," kata Jerinx alias I Gede Ari Astina, penggebuk drum SID, sekaligus mewakili Eka Rock (I Made Eka Arsana/bas) dan Bobby Kool (I Made Putra Budi Sartika/vokal dan gitar), yang tak hadir ketika menerima penghargaan tersebut di Rolling Stone Cafe, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Jumat (9/5/2014) malam.

Jerinx tak menyangka album Sunset di Tanah Anarki bisa unggul dalam Readers' Choice Awards 2014.

"Kami juga melihat kompetitor kami lumayan berat, kan. Ada nama-nama besar dan terkenal secara nasional dan lagu-lagu mereka lebih terkenal. Tapi, kami yang memainkan punk rock ternyata bisa menang. Ini sebuah kenyataan yang membanggakan," ujar Jerinx. "Semoga yang dari daerah bisa lebih hebat lagi," lanjutnya.

Readers' Choice Awards untuk kali pertama diadakan tahun ini oleh majalah Rolling Stone Indonesia.

"Tahun ini kami adakan Readers' Choice Award, sebelumnya kan hanya Editors' Choice Awards. Jadi, kami mengadopsi apa yang sedang dilakukan negara ini menjelang Pemilu. Jadi, kami mengadakan Pemilu Rolling Stone Indonesia, tapi yang dipilih itu album terbaik," jelas Editor in Chief Rolling Stone Indonesia, Adib Hidayat.

Sebelum melempar pilihan ke para penggemar musik Indonesia, para editor majalah tersebut lebih dulu menyaring album-album yang mereka anggap terbaik.

"Jadi, kami sudah screening dulu album-album mana yang terbaik. Ada Raisa, Dead Squad, sampai SID. Lalu, fans mereka menggunakan akun social media masing-masing untuk memilih melalui social media, bisa lewat Twitter atau Instagram, harus satu akun untuk one vote," terang Adib.

Pemilihan itu dilangsungkan pada 14-30 April 2014.

"Hanya dua minggu, karena kalau terlalu lama social media juga boring, malah idealnya seminggu," terang Adib lagi.

"Ternyata SID berhasil mendapat pilihan paling banyak," lanjutnya.

Adib berharap Readers' Choice Awards akan menjadi ajang tahunan dan bisa diadopsi oleh majalah Rolling Stone di seluruh dunia.

"Baru tahun ini kami bikin Readers Choice. Ternyata, animonya luar biasa dan principal kami yang di luar negeri melihatnya luar biasa dari hashtag yang kami bikin. Mungkin ini akan menular ke negara-negara lain yang ada Rolling Stone-nya juga. Kan ada 18 Rolling Stone di dunia. Ya, jadi role model. Ini murah meriah soalnya, tapi jadi seru," kata Adib.

Editor : Ati Kamil
Diambil dari : http://entertainment.kompas.com/read/2014/05/11/1547524
Readmore.....

Superman Is Dead dan Tulus Menang di 'Indonesian Choice Awards 2014' Read more: http://www.wowkeren.com/berita/tampil/00051366.html#ixzz32FgLlEEi

WowKeren.com - Grup band tak menyangka nama mereka bisa keluar sebagai pemenang di ajang penghargaan "Indonesian Choice Awards" 2014 yang digelar Minggu, 18 Mei di MEIS, Ancol, Jakarta. Seakan tak percaya namanya disebut, band yang sering disingkat SID ini menang di kategori "Grup/Band/Duo of the Year".

"Ini pertama kalinya kami berdiri di atas panggung penghargaan seperti ini," kata SID. Dengan kemenangan ini, SID pun berhasil mengalahkan pesaing lainnya seperti , , , serta .

Sementara itu, penyanyi Tulus berhasil memenangi kategori "Male Singer of the Year". Tulus berhasil mengalahkan pesaingnya seperti , , , dan .

"Indonesian Choice Award 2014" digelar untuk memperingati ulangtahun NET TV yang pertama. Hingga berita ini dibuat, acara penghargaan masih terus berlangsung. (wk/dn)


Read more: http://www.wowkeren.com/berita/tampil/00051366.html#ixzz32FgnESUu
Readmore.....