Kapanlagi.com - Hadir di AXA Tower, Kuningan, Jakarta, pada Rabu
(23/10), secara eksklusif Superman Is Dead berbicara soal detail SUNSET
DI TANAH ANARCHY, album terbaru mereka. Mulai dari genre musik sampai
penjelasan artwork, lengkap!
"Ada banyak metafora dalam artwork, secara garis besar menceritakan
kondisi bangsa ini secara umum. Ada orang demonstrasi menuntut keadilan,
gambar tempat bensin (terkait harga BBM), monyet memakai topi ini
melambangkan perilaku kebanyakan manusia saat ini, agresif, pengecut,"
ungkap Jerinx.
"Ada bunga mawar, jadi masih ada cinta," imbuh Jerinx, menyebut nama Helmi dari Jogja sebagai artist artwork.
Bila selama ini SID dikenal memainan punk dengan lirik lugas, kamu akan terkejut mendengar album SUNSET DI TANAH ANARCHY. "Secara lirik, sangat berpuisi. Baik yang berbahasa Inggris maupun Indonesia, arahnya lebih sastra," ujar sang frontman.
"Secara genre, sangat luas. Mulai punk rock, rockabilly, metal, drum and bass, contrabass, choir, singkatnya luas. Eka juga ada nge-rap dua lagu tapi kumisnya nggak ikut," tukas Jerinx seraya melirik Eka di sebelahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar