SUASANA Mitra Café di Jalan Mulawarman ramai oleh riuh
penonton yang tak sabar menantikan SID manggung. Ya, maklum saja konser
ini menjadi obat kerinduan penggemar SID, Outsiders bagi yang laki-laki
dan Lady Rose bagi perempuan. Mereka kompak mengenakan setelan serba
hitam dan sudah tak sabar lagi menunggu aksi punggawa SID menghentak
Mitra. Bibir panggung sesak dipenuhi penggemar band beraliran punk rock
tersebut. Jam menunjukkan pukul 00.56 wita, teriakan penonton semakin
kencang menyebut nama SID untuk segera ke stage.
Berawal dari raungan distorsi gitar Bobby Kool (Budi Sartika) sang
vokalis, betotan bass Eka Rock (Eka Arsana), dan pukulan beat drum
Jerinx (Ari Astina), akhirnya konser SID dimulai tepat pukul 01.15 wita.
Lagu pembuka berjudul “Luka Indonesia” menjadi nyanyian ekspresi SID
mengungkapkan sebuah pesan kemanusiaan. Lagu ini pun disambut antusias
oleh Outsiders dan Lady Rose. “Apa kabar Samarinda, senang sekali kami
bisa ke Samarinda setelah lima tahun tidak ke Samarinda, kota ini punya
memori indah bagi SID, terima kasih,” ungkap Bobby di sela sela konser.
Setelah selesai lagu pertama, SID melanjutkan lagu lagu andalannya yang
ada di album pertama dan keempat diantaranya “We Are The Outsiders”,
“Aku Anak Indonesia”, “Black Market Love”,”Bad Bad Bad”, dan “TV Brain”.
Khusus dalam lagu “Aku Anak Indonesia” ada hal yang bias dipetik dalam
konser SID ini. Di tengah lagu tiba tiba Booby mengecilkan suara
gitarnya, lalu pria berambut kuncup ini terlihat semangat menyampaikan
sebuah pesan tentang Indonesia layaknya berpidato. Dalam kesempatan itu
Bobby menuturkan pesan ke generasi penerus bangsa untuk selalu mengenal
Indonesia lewat jati diri bangsa. “Tetaplah menjadi anak muda yang jadi
kebanggaan bangsa dan terus berkarya lewat karya positif hindari hal
negatif,” tegas Booby. SID memang sudah dikenal oleh para penikmat musik
lewat lirik musiknya yang selalu mengedepankan rasa nasionalis
khususnya rasa satu nusa satu bangsa sebagai warga Negara Indonesia.
Lagu selanjutnya seperti “Saint Of My Life”, “Menuju Temaram”, “Bukan
Pahlawan”, “Jadilah Legenda”, “Lady Rose”,dan “Kuta Rock City” menambah
suasana Mitra semakin panas dan semarak. Barisan depan para penggemar
SID selalu mendekat kala Booby dan Eka menghampiri untuk bernyanyi
bersama. Nah, ada yang spesial saat konser SID itu, Jerinx sang Drumer
menuturkan khusus di lagu “Jadilah Legenda” akan menjadi soundtrack film
berjudul Rumah di Seribu Ombak besutan sutradara Erwin Arnada. ”SID
tidak hanya menjadi pengisi lagu di film ini, namun saya juga kebagian
akting di film itu, dan film ini siap tayang Agustus 2012 mendatang,”
ungkap Jerinx di hadapan penonton lalu disambut tepuk tangan meriah.
Film Rumah di Seribu Ombak ini pun mengambil setting tempat di Bali yang
menceritakan kisah persahabatan dua anak laki-laki yang berbeda
keyakinan, Islam dan Hindu.
Total ada lima belas lagu yang dibawakan SID untuk memuaskan para
penggemarnya. Akhirnya, konser selama hampir dua jam itu ditutup tembang
SID berjudul “Jika Kami Bersama”, dipadukan dengan tembang lawas milik
Iwan Fals “Kemesraan” lagu ini akhirnya di medley oleh SID menjadikan
sebuah lagu penutup yang asyik didengar. Sebuah pertunjukkan musik dari
SID yang begitu memukau.
Anton, salah satu outsiders selepas konser mengungkapkan kalu dirinya
merasa beruntung bisa menonton konser SID. “Saya dari Balikpapan ke
Samarinda untuk menonton mereka, " katanya.
superman is dead memang tidak ada matinya mereka ada muda yang selalu berkreasi dan berkarya pada bidang yang mereka kuasai ayo maju terus SID
BalasHapusbuat para outsiders mari kita bekarya seperti SID tunjukkan karya kalian
salam kenal brad dari outsiders solo kunjungi juga gubuk sederha kami di punkick.com