Perjalanan membaca dari satu baris menuju baris
berikutnya sangatlah tidak nyaman. Dikisahkan di sana, Superman Is Dead
mendapatkan perlakuan`Jujur, gue males banget ngomentarin
ketololan-ketololan para patriot punk yang berkelakuan fasis kayak gitu.
Sangat mundurr...
Topik major label,
pengkhiantan g 30 s pki, bla bla bla juga kontraproduktif. bukan sok
naif, tapi sempetlah gue "berproses" kayak gitu sebelomnya. cuma
kayaknya kok hal begituan belom tuntas aja di sebagian punk medan ama
jogja. ini menurut gue, katakan kalo gue salah.
di jakarta
sendiri, patriot punk penolak sid juga banyak banget dan gue tau pasti
itu. beberapa godfather punk sini yg punya ribuan massa pengikut loyal
juga sempet diskusi dengan gue masalah sid-sid-an ini. mereka ini udah
puluhan tahun ngepunk di jalanan (1987+) dan sering banget direpresi
aparat hanya karena menjadi seorang punk. waktu itu kita diskusi hot
banget kayak film bokep. argumentasi pun tajam-tajam kayak gelang spike.
tapi semuanya kelar sampe disitu.......mereka gak ambil pusing, asli
gak ambil pusing......sid mo masuk major label, kek, sid dapet award,
kek, sid manggung ditonton 40.000 orang, kek. bodo amat. mereka absen
disitu.
sementara, di saat yang bersamaan dengan kejayaan sid,
hidup mereka tetap keras di jalanan dan tetap beroperasi secara diy.
mereka sadar dan mereka pun sangat waras kalo band mereka ain't going to
be the
next big thing! band mereka tidak akan kemana-mana. dan ini
adalah PILIHAN mereka. malah ada yang udah jadi JALAN HIDUP segala. buat
gue inilah namanya KEDEWASAAN. respek bgt gue ama mereka. tetap setia
sampai
akhir dalam keyakinan, tanpa harus repot-repot ngurusin sesuatu yang
udah jadi PILIHAN orang laen adalah sikap elegan. intinya, mind your own
fucking business ajalah!
lalu boikot pun bukan berarti datang
ke konser sid untuk berkelakuan kayak preman. boikot 'yang baik dan
benar' adalah dengan tidak datang ke konser sid! karena kalo datang,
apalagi sampai berada di barisan
terdepan adalah FANS namanya. lho, lalu apa arti itu semua?
ternyata
pemukulan, pelemparan, flying sources, eksibisi genital, kata-kata
kotor adalah sebuah aksi dan bentuk apresiasi yang tergolong avant-garde
belakangan ini. niscaya bakal menjadi trend sepuluh tahun lagi. kasus
ini sama halnya ketika dunia tercengang-cengang melihat kebrutalan
penonton di mosh pit sekitar dua puluh tahun yang lalu. nah, sekarang
jadi hal yang lumrah, kan? bahkan pak warno, seorang polisi bogor pun
bisa terkomentar "ah, itu mah tradisi mereka" waktu asyik santei
ngejagain sebuah konser metal di sana tempo hari. ini bakal laen kalo
konteksnya konser dangdut yang sangat tipikal itu....."pusing saya,"
katanya. mungkin demikianlah fenomenanya, sodara-sodara.
gue
sendiri tahu sid sejak taon 96, sekitar setaon setelah mereka terbentuk.
waktu itu gue nonton konser mereka langsung di bali dalam acara total
uyut. moel, seorang scenester metal kugiran di sana dengan bangganya
menceritakan band ini scr berapi-api ke gue. waktu itu masih meng-cover
lagu orang (who didn't?) dengan dress-up yang...duh! even jerinx sendiri
sempet tersipu-sipu waktu gue ceritain hal ini tempo hari. gue gak
banyak komentar waktu itu ttg sid ini. dalam hati gue, lu bisa temuin
puluhan atawa mungkin ratusan band yang kayak gini di jakarta dan
bandung. ya, dalam situasi kayak gitu under-estimate kadang2 perlu.....
sementara
kita di jawa sibuk dengan scene masing-masing. sid juga makin keras
latian dan sibuk manggung sana-sini di seputaran bali. menurut dethu,
malah sempet ditonton tiga orang doang. itu udah termasuk dia dan temen
ceweknya yang jadi penggembira. jiing, berarti penonton aslinya cuma
satu orang doang!
singkat kata, singkat cerita. gosip tentang
sid makin mengganas di ibukota. mulai dari yang drummernya bule, konser
di aussie, sampe manggung bareng nofx dan social distortion di bali,
semuanya mampir di kuping gue. sial, sempet shock juga pas tau gosip ini
ternyata makin menggila dan berubah menjadi mitos. u know
myths.....even
seorang malin kundang aja bisa jadi batu. wiii,
mengerikan! tapi begitulah adanya. band ini awalnya (buat anak-anak di
jakarta atau mungkin bagian lain pulau jawa) memang diBESARkan oleh
mitos! makanya jangan heran kalo ada gosip mereka rasis apalagi pernah
sesumbar FUCK JAVANESE, itu cuma MITOS!
di laen sisi, kehebatan
sid dalam mengolah mitos menjadi sesuatu yang berimplikasi positif bagi
band juga mesti diacungin jempol. mungkin mereka scr gak sengaja
mengimplementasikan mitos organizing atau bisa jadi mereka (dethu
exactly) sangat aware dengan teori-teori propaganda ala goebbels? who
knows?
yang pasti, invasi yang dilakukan sid di ibukota udah
berhasil. karena sebelumnya, band bali mana selain eternal madness yang
bisa dikenal disini? dan itu pun masih terbatas di kalangan metalheads
doang. who's putting bali on the map? siapa yang memicu a&r
label-label rekaman major sini jadi pada bergenit-genit ria dengan
band-band bali? hahaha.....
gue gak suka kuta rock city (stupid
major label record, very poor on mixing), gue juga benci banget ngeliat
mereka tiap kali manggung jelek. tapi gue suka band ini. mereka udah
bekerja keras banget untuk bisa mencapai ini semua. ini mesti dihargai.
gue
juga sangat yakin mereka udah paham semua konsekuensi dari menceburkan
diri ke dalam industri. industri yang melakukan fabrikasi "melodic/pop
punk" seperti saat ini. cuma ada satu hal mengganjal, apakah semua ini
akan menjadi "trend ska" selanjutnya atau gimana?
jika ya, well, bersenang-senanglah, guys....your fifteen minutes of fame, maybe couldn't last forever!
prove you right, prove 'em wrong......
inhale/exhale, wenz ..and then : Wenz wrote.!
sumber : supermanisdead.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar