TIDAK kurang 20 ribu penonton Soundrenaline di Garuda
Wisnu Kencana (GWK) Bali, Minggu (15/11) dibikin histeris dengan
penampilan Superman is Dead (SID). Band Punk Rock yang beranggaotakan
tiga laki-laki, Bobby, Eka dan Jrx asal Bali tersebut menggebrak pangung
Festival dengan lagu andalannya Luka Indonesia. Namun sebelumnya mereka
bertiga terlebvih dahulu mengelilingi panggung dengan bersepeda,
sebagai wujud dari kampanye global warming dan mengurangi gas emisi.
"Terus terang sejak lama kami melakukan kampanye
dengan Bike to Work atau sekedar berkeliling dengan sepeda. Apalagi
Bali jalannya sempit ini sebagai bentuk kampanye agar Bali tidak terlalu
banyak gas emisi dan kampanye global warming dan ini sebagai bentuk
pendekatan terhadap generasi muda di Bali dan seluruh Indonsia," papar
Bobby.
Penampilan SID sejak awal memang ditunggu-tunggu fans beratnya apalagui
mereka memang bersal di bali dan manggung di tempat tinggalnya sendiri
dan mereka. Sejak sore penonton yang sudha berjubel memadati GWK
teruaskan dengan penampilan Band punik yang telah mengeluarkan tiga
album independen dan salah satunya berjudul Angels dan The Outsiders.
"Terus terang kami sangat bangga dengan penyelenggaraan Soundrenaline
kali ini. Kami sebagai musisi terpuaskan dengan pembagian panggung
terutama buat musik cadas. Pelaksanaan Soindrnealine kali ini jauh
memuaskan bagi kami sebagai musisi. Kendati tadi sempat terkendala
sedikit oleh audio," timpal Eka.
Sejauh ini SID selalu menyerukan perlawanan lewat lirik-lirik cerdas
terutama di lagu Luka Indonesia dan menyuarakan nada-nada perjuangan
melalui musik.
"Soal syair kita berupaya agar masyarakat kita educatif terhadap bahasa
Inggris. Bahasa Inggris adalah bahasa universal dan ini bisa menjadi
pendidikan buat pecinta di tanah air. Kami juga menyuarakan ketidak
adilan di Indonesia dengan menggunakan dogma agama untuk meraih
kepentingan kelompok atau kepentingan pribadi. Kami sebagai pemuda punya
harga diri dan jati diri," tukas Jrx.
SID yang bulan lalu sempat mengikuti festival di Amerika mengaku, bahwa
manggung di depan publik sendiri jauh lebih ouas dibandingkan mannggung
di luar negeri.
"kalau disini kan penot\nton tahu kita, tapi di luar negri mereka tidka
tahu kita. Tapi di luar sangat menghargai waktu dan sangat ptrofesional.
Kita t5elat 10 menit aja kalau jatah manggung 40 menit ya hanya bisa
main 30 menit. bahkan untuk urusan panggung hanya dikerjain satu orang
cukup dan disni kan banyak banget kru dipanggung dan ini soal SDM,"
papar Bobby. (*)
Berita diambil dari : http://www.tribun-timur.com/read/artikel/58161
Tidak ada komentar:
Posting Komentar