Bersama Outsiders Solo, trio punk rocker asal Bali memunguti sampah plastik
Oleh : Soleh Solihun (Rolling Stone Indonesia
“Ini kota Solo, bukan kota sampah,” kata gitaris/vokalis Bobby Kool,
Jumat sore, 23 Oktober 2009, di depan Stadion Manahan, Solo. Malam
harinya, mereka dijadwalkan manggung di Stadion Sriwedari, dalam konser
Get Rock! bersama The S.I.G.I.T. Tapi, setelah soundcheck,
Outsiders—sebutan untuk para penggemar SID—menghubungi mereka untuk
melakukan aksi pemungutan sampah plastik.
Ini inisiatif Outsiders. Mereka yang mengontak kami. Tadinya mau menanam
pohon, tapi karena waktunya mepet, ya jadinya ini aja, ngebersihin
sampah,” kata Lia Pasaribu, manajer SID.
Puluhan Outsiders berkumpul di depan pusat jajanan yang ada di salah
satu sudut Stadion Manahan, sebagian dari mereka membawa sepeda low
rider—jenis sepeda yang juga sering dipakai oleh para personel SID dan
dibawa ke panggung.
“Mereka ngadaptasi aksi kami di Bali. Waktu itu kan pernah mungutin
sampah di pantai, karena di sini nggak ada pantai, jadi ya mungutin
sampah di jalan aja,” kata drummer Jerinx.
Dari pusat jajanan, SID dan Outsiders menyusuri beberapa ratus meter
sepanjang Jalan Adisucipto yang ada di depan Stadion Manahan. Beberapa
keranjang sampah dari bambu, disediakan untuk menampung sampah-sampah
plastik yang mereka temui. Tak sedikit di antara remaja yang berjalan
kaki mengikuti rombongan itu, sibuk mengambil gambar dengan kamera
digital maupun kamera telepon genggam. Tapi, setiap permintaan foto
bareng, selalu tak dikabulkan. “Pungutin sampahnya aja dulu ya, nanti
fotonya setelah beres,” kata bassis Eka Rock, kepada beberapa orang yang
berkali-kali meminta foto.
Setelah kira-kira berjalan beberapa ratus meter, mereka berkumpul di
depan salah satu pintu masuk stadion. Waktu menjelang malam, SID harus
segera bersiap-siap tampil. Outsiders Solo dikumpulkan, duduk bersila di
depan Jerinx, Bobby dan Eka.
“Yang kita lakukan sekarang, memang belum bisa langsung membawa
perubahan pada Solo. Tapi, kalian jangan selalu bergantung pada
pemerintah. Mulailah dari diri sendiri. Kalau kalian merokok, dan nggak
ada tempat sampah, puntung rokoknya simpan dulu di kantong, sampai
kalian nemu tempat sampah,” kata Jerinx, sambil menunjukkan beberapa
puntung rokok dari dalam saku celananya, “sampaikan juga pada teman
kalian, supaya jangan membuang sampah sembarangan. Kalau kalian belanja,
dan nggak perlu pake plastik, jangan minta kantong plastik. Kalau beres
nge-charge handphone, cabut chargernya supaya menghemat listrik.”
Para Outsiders yang dari wajahnya terlihat sebagian besar masih berusia
remaja—kira-kira SMP dan SMA, sebagian malah masih memakai seragam
Pramuka—manggut-manggut mendengar ucapan Superman Is Dead. Selama
kira-kira lima belas menit, mereka mendengar pesan-pesan soal pentingnya
menjaga kebersihan lingkungan. Kegiatan sore itu, ditutup dengan sesi
foto bersama.
berita diambil dari : http://www.rollingstone.co.id/read/2009/10/10/306/5/1/Superman_Is_Dead_Peduli_Lingkungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar