Superman Is Dead bukan sekedar band yang memainkan
musik hanya untuk musik. Band ini punya misi pendidikan di balik raungan
musiknya yang keras. Maka, ketika Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat
(ELSAM) mengajaknya untuk memperingati hari Hak Asasi Manusia sedunia
besok di Taman Ismail Marzuki, band asal pulau dewata ini langsung
menyatakan setuju.
Menariknya, band yang beranggotakan Bobby Kool,
vokalis sekaligus gitaris, Jerinx, penggebuk drum, dan Eka Rock,
pembetot bass, tidak mematok bayaran. Band ini hanya meminta jaminan
transportasi dan akomodasi selama ada di Jakarta. “Biar bagaimanapun
kami juga butuh tempat buat istirahat dan tidur sejenak. Bali-Jakarta
jauh sobat,” jawab dia kepada Tempo di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat,
(11/12).
Bersama lembaga pegiat kemanusiaan tersebut, SID akan menggelar panggung
di pelataran TIM. Selain membawakan 15 lagu, band ini juga akan
menyelipkan orasi kepada masyarakat dan pemerintah untuk menghargai
perbedaan. “Kita akan mengajak Outsiders dan Lady Rose (sebutan fan SID)
untuk menghargai sesama,” timpal Bobby Kool.
Menurut Bobby Kool, antara SID dan lembaga tersebut mempunyai visi yang
sama dalam melihat kenyataan Indonesia saat ini. “Kita melihat
ketidakadilan masih ada di negeri ini seperti kemiskinan dan ada upaya
penyeragaman kepada seluruh rakyat. Itu bisa dilihat pada UU
pornografi,” tambah vokalis itu lagi.
Bagi SID, pagelaran tersebut bertujuan mengingatkan kepada pemerintah
dan masyarakat bahwa seharusnya HAM harus dihormati. Karena, selama ini
sebenarnya pelanggaran HAM di Indonesia masih terus berlangsung. “Dan
selama ada ketidakadilan dan pelanggaran, SID akan terus menyuarakan
kritik melalui musik kerasnya,” ungkap Eka Rock.
http://www.tempointeraktif.com/hg/musik/2009/12/11/brk,20091211-213355,id.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar