Rabu, 06 Juni 2012

Interview with Kabar Magz!

No Image Preview


















1. Sebagai band yang lahir dan dibesarkan di Bali, gue penasaran nih. Apakah kalian mencintai Bali? Kalau iya, sedalam apa? Kalau bisa membandingkan, siapa yang lebih kalian sayangi, Bali atau pasangan hidup (istri/pacar/pet)?.

We love Bali as much as we love a nice cold beer! Haha, seriously, of course we love our island, mati-pun kita rela untuk Bali [dan pacar] but bisa dikatakan kita mencintai Bali dengan cara kita sendiri. Kalau mayoritas komponen masyarakat Bali menghormati tanahnya dengan cara mempertahankan tradisi/budaya Bali, kita melakukannya dengan cara yang sedikit berbeda….tetap mempertahankan tradisi yang sudah ada namun tidak menutup mata terhadap kultur lain. Kita juga tidak takut untuk menjalani dua kultur yang berbeda. Yang penting ada keseimbangan. Tidak saling injak. Kenapa tidak?
Jadi intinya, kita ingin membuka mata dunia kalau Bali adalah sebuah pulau eksotis berbudaya tinggi namun sangat open-minded terhadap budaya lain. Kita selalu tekankan itu dalam setiap konser/interview. Kita ingin daerah lain di Indo bisa lebih open-minded lagi secara positif. Di Bali 'toleransi' adalah kalimat yang punya arti and that's why we love our home till death.

2. Hal apa yang ada di Bali yang paling kalian suka? (misalnya pantainya, kehidupan malamnya, scene musiknya, keadaan sosialnya yang memungkinkan untuk berinteraksi dengan orang asing, dll)
Just like what we said, toleransi masyarakat di Bali membuat kita bangga menjadi orang Bali. Sejak jaman kerajaan dahulu kala, orang Bali selalu welcome terhadap pendatang dan tidak berprasangka buruk bila ada kultur lain yang mencoba masuk. Kita dari dulu dididik untuk menghargai budaya orang lain. Tapi sayang kepolosan ini kadang dimanfaatkan oleh orang-orang serakah. Selain toleransi-nya, kita mensyukuri betapa santai-nya hidup di Bali. Macet-nya tidak terlalu parah, bersepeda siang hari juga tidak menjadi masalah. Jika mau nongkrong di pinggir jalan tanpa memakai baju ga ada yang ngeributin. Temenan ama bencong gak akan digossipin ama tetangga. Hehehe. Vibe-nya positif and smiles are everywhere….

3. Buat kalian, scene musik di Bali itu seperti apa sih? jenis2 musik apa yang populer di Bali? dan menurut kalian, apa keistimewaannya kalau kita bandingkan dengan scene musik di tempat lain, misalnya Jakarta dan Bandung.
Scene musik Bali tidak terlalu terpengaruh trend global. Kita punya karakter sendiri yang tidak dimiliki daerah manapun di Indo. Disaat kota-kota besar dilanda trend new wave, garage, new rave, disco dll Bali tetap tidak bergeming. Dari dulu di Bali musik-nya ya itu-itu aja> punk, rockabilly, metal dan grunge. Kita tidak terlalu ambil pusing untuk terlihat/terdengar paling up to date dalam masalah selera musik. Who cares about that anyway. Are we isolated? Fuck no. Kita tahu siapa Klaxons, Justice, Battles etc. but like Yves Saint Laurent once said 'fashion they come and go, but style stays forever' I guess we stick with the style!

4. Siapa musisi Bali yang paling kalian suka?
Ada banyak. Untuk band, kita rekomendasikan:
1. The Dissland [rock n' roll punk dengan lirik setajam belati secerdas Al Capone]
2. Navicula [grunge to the bone, musikalitas diatas angin, a thinking-man's rock]
3. Suicidal Sinatra [beer-fuelled psychobilly-riot from West Coast Bali. Hairwax on!]
4. Parau [a metal bazooka, Denpasar's neck-breaker-ear-driller squad]

5. If you don't mind, tell me what you think of...
a. Wayan Balawan
[a down-to-earth genius!]
b. The Hydrant
[stylishly flamboyant]
c. Navicula
[musisi cerdas nan bersahaja]
d. Putu Wijaya
[nice hat, mister!]
e. Oka Rusmini
[world needs more women like her]
f. Kaimsasikun
[band potensial yang seharusnya sudah besar]

6. Mari berandai-andai! Silahkan jawab sesuka hati, seandainya saja kalian jadi gubernur Bali, hal apa yang akan pertama kali kalian lakukan?
Kita akan memastikan pendidikan dan kesehatan semuanya gratis! Oh tidak, itu terlalu mulia ya? Kurang punkrock?…hahaha, Ok kita akan menurunkan harga bir dan menaikkan gaji tukang tato. Free drinks for the ladies every nite at all the clubs/bars in Bali. Yup that's what we gonna do! Wooohoooo!

7. What do you think of music piracy?
Dilematis. Kalau dilarang, para pengangguran ini makan apa nantinya? Paling mereka jadi maling atau rampok. Bunuh orang. Malah tambah ribet . Masalahnya pemerintah kita belum bisa menjamin kelangsungan hidup warganya yang pengangguran. Sebaliknya jika pembajakan dibiarkan, para label/seniman/musisi sangat dirugikan dan lama-lama kesenian di Indo akan tamat. Yang jelas masalah ini tidak akan beres selama pemerintah kita tidak bisa menyediakan lapangan pekerjaan yang layak untuk rakyatnya. Itu saja jalan keluarnya.

8. Pemerintah kita lagi ribet menggalakkan kampanye "Visit Indonesia 2008", sebagai penduduk tujuan wisata utama di negri ini, any opinion?
Daripada masang stiker Visit Indonesia 2008 besar besar di badan pesawat terbang, mending pikirin yang kecil-kecil dulu aja, boss. Perbanyak tempat-tempat sampah! Khususnya di daerah yang sering dikunjungi wisatawan. Masa kemarin kita lihat di Monumen Bom Bali susah sekali mencari tempat sampah. Aneh.

9. Kendala-kendala apa sih yang sering dihadapi musisi-musisi di Bali untuk menaikkan musik di Bali?
Haha, kendalanya hampir sama dengan di daerah-daerah lain di Indo. Uang. Biaya rekaman cenderung mahal dan band-band di Bali rata-rata dibayar murah. Selebihnya kita rasa tidak ada kendala yang cukup signifikan untuk memajukan musik di Bali.

10. Khusus untuk Jerinx: Gue suka baget lirik di lagu "Black Market Love". menurut gw, sangat liar dan bebas. Apakah ini semacam menunjukkan kecintaan terhadap gaya hidup yang anti kemapanan?
Thanx man. 'Black Market Love' 100% saya adaptasi dari semua elemen gaya hidup yang saya jalani. Tattoos, berandal dan wanita jalanan, shitty radio music, second hand fashion. Mengalir begitu saja coz semua ada di depan mata. Saya selalu terobsesi dengan lirik yang benar-benar 'real' dan kuat. Lagu tersebut adalah salah satu bentuk obsesi saya yang [mudah2an] tercapai. Diperlukan moment psikologis dan presisi waktu akurat untuk merangkai mantra sakti yang mampu merubuhkan tembok penjara batin manusia.

11. Kalian kan belum lama ini tur di Australia... kaya apa rasanya tuh? Oleh-oleh apa yang dibawa pulang? Trus, gimana respon orang-orang di sana terhadap performance kalian?
In general, the tour went really well dan kita senang sekali bisa menunjukkan kepada dunia luar kalau anak-anak muda Indonesia tidak sekolot/konvensional yang mereka bayangkan. Gig pertama, of course kita sedikit nervous, tapi setelah 2nd gig, everything just got better and better. Respon orang disana gila. Semua t-shirt dan CD kita sold out! Hahaha. Sampai sekarang kita masih menerima request untuk bermain kembali di Australia. Kita banyak sekali ketemu dengan orang Australia yang benar-benar clueless ttg Indonesia/Bali dan kita dengan bangga ceritakan kepada mereka betapa indahnya Indonesia/Bali. Man, being there membuat kita merasa tambah bangga menjadi orang Indonesia. We're Indonesians and we're not stupid, bitch!

12. Terakhir, sebagai pengusung musik punk rock, apa yang ingin kalian buktikan/tunjukkan/ekspresikan pada dunia melalui musik kalian?
Ini mungkin terdengar ambisius dan berlebihan untuk standar band Indonesia, but what can we do coz here's what our heart says….Toleransi dan perlakuan yang sama untuk setiap individu. Tidak ada lagi mayoritas yang seenaknya, tidak ada lagi minoritas yang tertindas. Persatuan. Saling menghargai. Equal respect 


sumber : supermanisdead.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar